Selasa, November 25, 2008

Ayangku Pergi Ke Makati City, Manila

Minggu pagi Jam 11.30 WIB, saya Achmad Annama Chayat melepas “dokter pribadi”nya, Merry Samsuri terbang dengan Singapore Airlines menuju Singapura untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Manila, Filipina. Merry akan berada disana selama 25 hari, 23 Nopember – 17 Desember 2008 untuk mengikuti pelatihan internasional TBC di International Center for TBC di Makati City yang dilaksanakan oleh Tropical Desease Foundation (TDF).

Merry sendiri diberangkatkan oleh kantornya KNCV, LSM Belanda yang peduli terhadap TBC di Indonesia dan didukung oleh Global Fund. Ia dipilih karena Jakarta Timur, tempat dimana ia menerapkan program DOTS akan menjadi proyek percontohan. Semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan wawasan yang luas ya, dokter cintaku…

Hadiah Karikatur dari inilah.com buat Anam

Weits… Kaget banget. Siang ini buka internet ada email dari Bang Joe Sidharta, Kartunisnya inilah.com. Deg-degan tapi merasa senang karena dapat balasan, benar dugaanku; emailku dijawab dengan hasil permak fotoku. Karikaturku jadi pemenang minggu III. Whuaaa… (Gambarnya disamping).

Mau lihat aslinya sih ada di inilah.com/kartun/anima_kartun.php dibagian pojok kanan bawah. Gratis loh! Kawan-kawan juga bisa. Cukup kirim foto close-up ke joe@inilah.com dan atau ke ajuz@inilah.com.

Dan benar apa kata slogannya, Anda Pasti Suka! Karena, saya sangat suka sekali. Meskipun visualnya saya terkesan gemuk dan tembam, tapi tidak jauh berbeda dengan aslinya lah... Sekali lagi ma kasih ya inilah.com dan Bang Joe Sidharta.

Senin, November 24, 2008

Harga Bensin di Amrik TURUN Lagi

Harga bensin di Amerika Serikat kembali turun, bahkan lebih murah dibandingkan dengan harga premium di Indonesia. Menurut survei AAA, Minggu (23 Nopember), harga rata-rata bensin di AS saat ini mencapai 1,929 dollar AS per galon, atau sekitar Rp 5.800 per liter (kurs Rp 11.500 per dollar AS). Sedangkan di Indonesia harga premium masih Rp 6.000 per liter, dan baru awal Desember ini Pemerintah akan menurunkan menjadi Rp 5.500 per liter.


Bensin AS turun 1,926 dollar AS dalam 67 hari ini dan anjlok lebih 50 persen dari harga tertingginya pada 4,114 dollar AS per galom pertengahn Juli 2008 lalu. Harga bensin rata-rata telah berada di bawah 2 dollar per galon di 36 negara bagian, dan terus dijual rata-rata di bawah 3 dollar di seluruh negara bagian.


Bahkan di Alaska, yang merupakan negara bagian yang menjual bensin termahal di AS, rata-rata turun di bawah 3 dollar AS pada hari Minggu (23/11) ini. Harga bensin termurah terdapat di Missouri yang rata-rata dijual 1,624 dollar AS per galon. Sementara harga solar, juga telah turun menjadi rata-rata 2,848 dollar AS per galon. Bahan bakar yang di AS sebagian besar digunakan untuk truk dan kendaraan komersial ini, telah melorot lebih 40 persen dari harga tertingginya pada 4,845 pertengahan Juli 2008 lalu.


Turunnya harga BBM di AS, seiring dengan harga minyak mentah yang anjloknya lebih dari 60 persen sejak pertengahan Juli ini. Pada perdagangan Jumat, harga emas hitam ini bahkan sempat menyentuh level terendahnya sejak Mei 2005.

Minggu, November 23, 2008

Sosialisasi dan Silaturahmi dengan DPD LDII Jakarta

Sabtu siang, 22 Nopember 2008 dengan mengendarai Taxi, saya Achmad Annama menuju ke Gedung Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta (LPMJ) di Pulo Gadung. Sepanjang jalan Mas Fayakhun Andriadi sudah beberapa kali sms. Beliau sudah tiba lebih dulu dengan Bang Baskara Sukarya. Untungnya 15 menit kemudian saya tiba di lokasi, Mas Eko Susanto pun sudah tiba. Acara Sosialisasi DPD LDII DKI Jakarta sudah dimulai sejak 10.30 WIB, dipandu oleh Mas Sarji, Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil Jaktim Nomor 34.

Setelah mas Sarji, giliran Bang Baskara, Caleg DPR RI Dapil DKI-1 (Jaktim) Nomor 7 disusul Mas Fayakhun, Caleg DPR RI Dapil DKI-2 (Jakpus, Jaksel, Luar Negeri) Nomor 2. Kemudian, Mas Eko, Caleg DPR RI Dapil DKI-3 (Jakut, Kep Seribu, Jakbar). Ketiganya memperkenalkan diri dan menyampaikan misi dan visinya. Tak lama, datang Arman Amir, Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil Jaksel Nomor 18. Dia juga kebagian untuk bicara, tapi di podium. Total hampir 100 menit, keempatnya berbicara.

Duh... giliran saya neh, Achmad Annama Chayat, Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil Jakut Nomor 13. Tapi sepertinya kebagian tidak enaknya... Karena, selain hadirin sudah bosan, waktu juga sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB, waktunya makan siang dan sholat. Akhirnya, saya memutuskan untuk bicara tidak lebih dari 10 menit. Dan ternyata sukses merebut hati hadirin untuk memperhatikan dan mendengarkan saya. Inilah poin-poin ”BEDA” saya...

1. Saya membuka dialog dengan sebaris kalimat dalam bahasa Arab, applause hadirin!
2. Disini semua yang hadir adalah caleg-caleg muda Partai Golkar yang potensial untuk menang, tapi yang termuda adalah saya, 31 tahun. Otomatis, applause hadirin!
3. Kawan-kawan rata-rata berprofesi sebagai pengusaha sukses dan mapan, tapi saya belum jadi apa-apa, Cuma aktivis yang memberanikan maju karena punya banyak konsep dan ide cemerlang untuk mewarnai dinamika politik dengan tujuan-tujuan mulia, memakmurkan masyarakat lewat PERBAIKAN. Merubah yang buruk menjadi baik dan yang baik menjadi lebih baik. Lagi, applause hadirin!
4. Saya ceritakan semua latar belakang saya yang unik, bahwa saya orang Banten, calon istri saya keturunan Tionghoa, dan lain-lain... Akhirnya hadirin tidak mengantuk bahkan banyak yang tersenyum. Wah senangnya.

Foto Bareng Arman di LPMJ Pulo Gadung

Selesai saya sholat dzuhur di Gedung Lembaga Pengembangan Masyarakat Jakarta (LPMJ) Pulo Gadung, setelah selesai Sosialisasi Caleg Muda dengan DPD LDII DKI Jakarta, saya bersantai dengan sesama caleg Partai Golkar DPRD DKI Jakarta dapil yang berbeda, yaitu Arman Amir. Kalau saya, Achmad Annama Chayat caleg nomor urut 13 untuk DPRD DKI Jakarta dari dapil Jakut, sedangkan Arman Amir adalah caleg nomor urut 18 untuk DPRD DKI Jakarta dari dapil Jaksel.

Tampak dalam foto adalah mobil Arman yang diberi stiker one way vision di bagian belakangnya sebagai bentuk sosialisasi. Seru, bagi yang punya mobil. Bagi yang tidak punya seperti saya? Ya, cukup menempel stiker di kendaraan-kendaraan umum. Tapi, memang cara seperti ini dapat menimbulkan awareness yang luar biasa bagi masyarakat. Sukses terus, bung Arman Amir.

Senin, November 10, 2008

Capres SOKSI: Sri Sultan HB X

Dewan Pimpinan Nasional Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) telah memutuskan mengusung kader terbaiknya, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X sebagai calon presiden Indonesia 2009-2014. Keputusan ini juga diamini semua organisasi sayap SOKSI terutama dimana saya berada, yaitu Dewan Pimpinan Pusat Wirakarya Indonesia (Depipus WKI) dan Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi dan Studi Mahasiswa Kekaryaan (Bakornas Fokusmaker).

Saya, Achmad Annama Chayat - ANAM, menjabat salah satu Ketua dalam Bakornas Fokusmaker dan salah satu Wasekjen dalam Depipus WKI. Karenanya, saya juga akan semaksimal mungkin mengamankan keputusan organisasi sesuai arahan pendiri Prof. Suhardiman. Di samping ini adalah karikatur Sri Sultan HB X yang dibuat oleh kartunis Inilah.Com.

Jumat, November 07, 2008

Facial Medik di Sakti Medika

Kamis, 6 Nopember setelah mengikuti Pelatihan Kampanye yang dilaksanakan NDI, saya Achmad Annama Chayat langsung meluncur ke Tebet menyusul “dokter pribadi”nya tercinta. Tepatnya di Klinik Sakti Medika untuk terapi facial medik. Ruang khusus laki-laki berada di bawah dan terapi berlangsung selama 45 menit.

Setelah terapi, muka terlihat lebih cerah, letih-letih otot di sekitar mata dan wajah lumayan kendur. Selain membersihkan kotoran, debu dan komedo di wajah, terapi ini juga membuat kita lebih rileks karena selama proses menggunakan berbagai macam obat dan jari-jari terapisnya memijat seluruh titik-titik kaku di wajah. Sekarang, saya siap untuk menyongsong hari-hari berikutnya dengan lebih ceria dan selalu tersenyum kepada semua orang.

Setelah facial medik, kami berdua menikmati makan malam “kurang sehat” di KFC, untuk kemudian pulang ke rumah, rehat dan menyiapkan diri untuk kegiatan esok harinya.

Kamis, November 06, 2008

Malaysia 2: Di Kuala Lumpur

Setelah sarapan di hotel, paginya kami masih punya waktu untuk berbincan-bincang dengan para liasons yang mayoritas berasal dari Sulsel. Kemudian kami langsung bergegas ke bandara karena Air Asia telah menunggu kami untuk bertolak kembali ke Kuala Lumpur. Lagi lagi kami merepotkan Pak Pungky yang rela menjemput kami dan mengajak kami makan siang Ala Melayu. Setelah itu kami check in ke JW Marriot tak jauh dari kawasan bukit Bintang. Duh... sakitnya ”abang”ku makin menjadi, sepertinya dia perlu istirahat.

Setelah berdiskusi sejenak, Pak Pungky mengantar saya berputar-putar di Bukit Bintang. Setelah puas tawar sana-sini, dapatlah beberapa item yang dibeli. Sementara di waktu yang bersamaan, Mas Kun rehat. Satu yang saya ambil hikmah, Kuala Lumpur jauh lebih baik infrastrukturnya dibanding Jakarta, lebih bersih, tertib, rapi, berwibawa dan sangat-sangat modern. No pengemis, no pengamen! Bahkan ada jalan tiga lapis. Bagian bawah untuk kabel-kabel listrik, pipa air dan saluran pembuangan. Bagian tengah adalah underpass sepanjang 6km menuju pusat kota dan diatasnya adalah jalan raya keluar kota. Wow...

Setelah mandi, kami berangkat ke kantor perwakilan PMB Partai Golkar di pusat kota. Disana, kami berdialog dengan kader-kader Golkar khususnya para pelajar, mahasiswa dan pengusaha muda. Setelah puas berdiskusi, kami menikmati makan malam sea food ala Melayu yang lagi-lagi rasanya kurang berkesan di lidah. Setelah itu kami berpisah dan kembali ke Hotel JW Marriot.

Paginya, setelah sarapan, Pak Pungky mengajak kami bertemu Sekretaris dan Bendaharanya. Awalnya, caleg DPRI RI lain di dapil yang sama dan berdomisili di Malaysia, Ghazi Syarief juga akan ikut bertemu tapi tidak jadi.

Tak lama, siangnya kami langsung check out menuju bandara. Setelah berkeliling ke toko duty free, pulanglah kami ke tanah air dengan pesawat KLM. Setelah makan, kami lelap tertidur, apalagi diakhiri dengan minuman kegemaran kami berdua. Nyams. Semoga semua ”infrastruktur” yang telah dibangun dapat ”membesarkan” Partai Golkar. (tamat)

Rabu, November 05, 2008

Malaysia 1: Keluar Masuk Kebun Sawit di Tawau

Awal Nopember kemarin, dalam rangka sosialisasi “abang”ku caleg DPR RI Dapil DKI-2 Fayakhun Andriadi (Mas Kun), kami berangkat ke Malaysia. 31 Oktober saya dan Mas Kun menumpang pesawat KLM dan tiba hampir larut malam di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Dijemput oleh Pak Pungky, Ketua Perwakilan Malaysia-Brunei (PMB) Partai Golkar, sempat makan malam ala India, ngobrol-ngobrol sampai jam 2.15 kemudian tertidur pulas selama 2 jam di rumah Pak Pungky. Fyi, Indonesia-Malaysia beda waktu 1 jam.

Pagi hari, kami sudah harus ke Low Cost Fare International Airport (LCIA) karena harus menumpang Air Asia ke Tawau, Sabah. Turut serta Ketua Dewan Penasehat PMB Partai Golkar, Andi Ghani. Setelah sarapan di McDonalds, kami tertidur selama 3 jam perjalanan di pesawat ala kadarnya. Tidak semewah KLM tapi masih lebih nyaman dibanding Adam Air. He4x… Tiba di Tawau, setelah urusan imigrasi, kami dijemput layaknya pejabat oleh para liasons PMB Partai Golkar untuk Sabah-Serawak. Rombongan menuju Hotel untuk berdiskusi dan rehat sejenak kemudian menuju Restoran Masakan Indonesia.

Setelah segar, rombongan segera keluar masuk beberapa perkebunan Kelapa Sawit Same Darby. Menyapa para pahlawan devisa, TKI-TKI tangguh yang rata-rata berasal dari Sulsel dan NTB. Berdialog dengan para mandornya sekaligus membagikan suvenir gelang. Ratusan orang berhasil kami sosialisasikan tentang perlunya memilih dalam Pemilu 9 April 2009, khususnya Partai Golkar.

Kami kembali ke Hotel dan malamnya saya dan Mas Kun berkeliling, selain bertujuan mencari makan juga melihat-lihat sambil menikmati es krim. Sayang, Mas Kun memilih santapan malam yang “berbahaya”, yaitu Laksa! Jadilah dia “tewas” tak berdaya dikalahkan oleh santan yang sudah tidak segar lagi. (bersambung).

Mesin Pencari Kata

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails