Kucing bernyawa sembilan sudah menjadi mitos yang sering terdengar. Namun, kucing bertelinga empat mungkin baru pasangan asal
Tempat untuk para fans, kader, penggemar, pendukung dan semua orang yang riang-gembira dengan keberadaan seorang anam. Ada tips ,trik, info, humor hingga aktivitas pribadi.
Rabu, Agustus 20, 2008
Kucing Bertelinga Empat
Tips Sehat Ramadhan... Met Puasa!
Achmad Annama Chayat, mengucapkan: Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa! Semoga Kita Selalu Sehat dan Semakin Sehat dari Hari ke Hari.
"Berpuasalah agar engkau sehat," begitu sabda Nabi Muhammad SAW. Beliau juga mengajarkan cara berpuasa yang sehat. Kenyataannya kita malah terjebak dalam pola hidup yang tak sehat, seperti buka puasa terlalu kenyang, mengonsumsi makanan asin atau manis, terlalu banyak minum teh atau kopi, kurang tidur, dan tak olahraga.
Mari manfaatkan Ramadhan ini sebagai awal hidup sehat.
Sumber: Senior
Senin, Agustus 18, 2008
Sekilas Nikah Alom-Elly

Alhamdulillah, tanggal 08 bulan 08 tahun 08 atau 8 Agustus 2008, bertepatan dengan hari Jumat, adik saya bernama Achmad Attiyana Muharam (Alom) menikah dengan Udifah Meiliati (Elly), anak seorang RW di Purbalingga bernama Muhammad Bilal. Acara berlangsung sederhana namun khidmat.
Mas kawin dalam pernikahan ini adalah seperangkat alat sholat, perhiasan sejumlah 8,8 gram dan uang senilai Rp. 80.808,-. Acara diwarnai sedikit adat Jawa Tengah dan diisi hiburan musik Dangdut. Selamat ya adikku... Semoga menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah wa Rahmah, amin!
Acaranya sendiri telah berlangsung selama 3 hari 3 malam. Setiap warga yang lewat dipersilahkan mampir untuk menikmati santapan yang disediakan. Unik! Ada lagi yang lucu... Setiap undangan yang datang membawa tas. Didalamnya ada uang atau barang yang disumbangkan. Saat pulang, tuan rumah akan mengisi tas tersebut dengan besek makanan.
Kami sekeluarga datang dengan mengendarai Kijang selama 12 jam. Berangkat Kamis pagi dan tiba Kamis malam. Cukup melelahkan namun cepat karena melewati pantura. Pulangnya, dengan dibekali beragam makanan dari keluarga besan, mobil berjalan santai lewat jalur Selatan. Karena letih, sore kami mampir di Bandung dan menginap di Hotel Aston supaya mudah kalau mau jalan-jalan ke Ciwalk.
Esoknya, setelah sarapan di hotel, meskipun kurang sehat, gerombolan anak laki-laki pergi ke Gedung Sate untuk melihat-lihat Pasar Pagi dan berbelanja. Setelah siang, kami check out dan pulang kembali ke Jakarta. Selain harus rehat karena pada bertumbangan sakit, kami juga harus mempersiapkan resepsi untuk di Jakarta tanggal 15 Agustus.
Senin, Juli 28, 2008
Kampanye GOLKAR Pertama Yang Hambar
Minggu, 27 Juli 2009 Kampanye dialogis pertama DPP Partai GOLKAR. Acara berlangsung di Gedung Wirapura LVRI, Duren Sawit Jaktim. Saya sebagai fungsionaris DKI Jakarta bersama Fayakhun Andriadi, Baskara Sukarya dan kawan-kawan lain tidak hanya hadir tapi membantu terlaksananya acara ini. Sayangnya, rezim berkuasa – status quo kurang pandai memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan kekuatan data dan fakta yang sebenarnya sudah disiapkan oleh kami, kamu muda.
Akhirnya, acara berlangsung sekedarnya. Cuma dialog hambar dan kosong nyaris tidak ada isi dari Agung Laksono, Ade Surapriatna dan Inggard Joshua. Hadirin yang direncanakan sebanyak 500 orang hanya ramai saat pembukaan saja. Utusan DPD II Jakarta Utara saja yang direncanakan 100 orang hanya hadir 50 orang. Itupun tidak menggunakan atribut GOLKAR, melainkan menggunakan kaos LSM tidak terkenal berjuluk
Hiburannya? Dua mangkok Bakso Rusuk saya nikmati bersama Mamet, Uyo, Jack dan Hafid. Disana ketemu juga dengan kawan lama, pentolan Forkot Bernard Humbang Haloho dan Ketua KPUD Jaktim. GOLKAR! Bagaimana mau maju kalau konsepnya masih full dangdut dan alergi terhadap kaum muda yang cerdas dan inovatif? Rubahlah dirimu!
Minggu, Juli 27, 2008
Jepang; Bahasa Paling Banyak Dipakai Blogger
Rabu, Juli 16, 2008
Jatim Juara Umum PON XVII Kaltim

Data perolehan medali yang dirilis Posko Kontingen Jatim dan PB PON XVII menyebutkan Jatim yang memimpin di posisi teratas sejak hari ketiga itu masih kokoh di puncak klasemen dengan meraih 137 emas, 110 perak dan 107 perunggu.
Dengan masih menyisakan sekitar 17 medali emas yang diperebutkan, torehan emas Jatim tidak mungkin dikejar pesaing terdekatnya tuan rumah Kaltim yang mengumpulkan 115 emas, 109 perak dan 115 perunggu. Sementara langganan juara PON, DKI Jakarta, berada di peringkat ketiga dengan 107 medali emas, 114 perak dan 116 perunggu.
"Saya tidak menduga atlet-atlet Jatim mampu menunjukkan prestasi luar biasa di Kaltim. Gelar juara umum sangat membanggakan bagi masyarakat Jatim," kata Imam Utomo. Ia mengatakan keberhasilan Jatim menjadi juara PON kedua kalinya setelah tahun 2000 di Surabaya, tidak lepas dari persiapan jangka panjang yang dilakukan.
"Ini buah dari kerja keras Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100 yang digelar sejak 2005. Yang membanggakan lagi, Jatim juara umum di luar kandang," ucapnya.
Senin, Juli 07, 2008
Bandung Episode IV: Cisangkuy, Evita, Pulang

Setelah itu kami jalan lagi menuju Imam Bonjol, mau beli sedikit oleh-oleh. Bentuknya? Klappertart produksi Evita. Setelah sampai, kami membeli beberapa varian, ada orisinil, almond, kenari atau justru yang basah. Rehat sejenak untuk minum frestea lalu jalan lagi ke depan. Rencananya seh naik DAMRI tapi apa daya, 30 menit menunggu di tengah kemacetan, sang pangeran eh, bisnya nggak datang-datang.
Dengan terpaksa, kami naek angkot ke Kalapa dulu. Tiba di Kalapa kami naek angkot ke Cibaduyut. Mau ngapain? Mau borong tas dan pakaian? Nggak lah! Turun di Leuwi Panjang dan naek Primajasa. Setelah melewati kepadatan tol dan tanpa mogok lagi, sampai lah kami kembali ke Jakarta. Nice Vacation, Nice Present. What a Wonderfull 3 Days...
Bandung Episode III: Pasar Pagi GASIBU

Yaw dah, kami berjuang naik turung angkot dan sempat pula mampir ke McDonalds untuk sekedar menyegarkan suasana. Sebenarnya seh, karena si Cinta mau minum segelas kopi, tapi apa daya, keluar justru membawa 2 gelas Milo dingin dan french fries... Wakakakakak.
Tenang, kalorinya bakal terbuang dengan jalan pagi koq. Wakakakakak. Kami jalan menyusuri Dipati Ukur. Sampe deh di Gasibu. Benar! Ternyata ada pameran produk halal dan pesertanya nggak cuma kabupaten-kotamadya dari Jawa Barat saja tapi dari seluruh nusantara. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di seluruh tatar Sunda juga ikut. Jadinya, suasana makin crowded.
Kami berhasil membeli beberapa pin dan gantungan kunci, sendal dan pernik-pernik lainnya. Sempat foto juga di depan Gedung Sate. Duh, kaki pegel dan sangat tergoda untuk berjalan ke arah kiri Gedung Sate... Cisangkuy! Yoghurt! Surabi! Ok, ok, sabar yah... Next Episode!
Bandung Episode II: Parijs Van Java

Muter sana muter sini, serong ke kanan serong ke kiri… Lihat-lihat Mal dengan konsep yang unik ini. Seru! Nggak membosankan! Ngapain yah? Akhirnya memutuskan untuk nonton 2x berturut-turut di Blitz Megaplex; Hancock dan Taken. Hancock tentang superhero yang rada geblek dan Taken tentang perjuangan seorang Ayah untuk membebaskan anaknya yang diculik. Seru! Ditemani 2 Ice Lemon Tea, 1 Big Popcorn Caramel dan seorang dokter mungil di sebelahku, suasananya jadi makin romantis!
Setelah itu, kami tawaf… he4x, maksudnya berputar-putar menyusuri tiap lekuk sudut mal ini. Belanja sepatu diskon, mencari ATM dan akhirnya yang terpenting, merasakan uniknya kamar mandi di lantai dasar Mal ini. Konsepnya ruang terbuka dengan kaca besar, hanya ada sedikit pembatas antara toilet laki-laki dan perempuan. Dan, ada kolam besar di depannya yang dipenuhi ikan-ikan mas dan koi. Good Job!
Duh... koq dah lapar lagi yah! Lapaaar... Ok, ok, gimana kalo mencoba restoran baru dari Malaysia? Sushi Groove! Why Not? Yaw dah, langsung masuk deh, pesan 3 jenis sushi, salah satunya Golden Gate. Kabarnya seh number one hits getoo deh! Minumnya Ocha plus musik yang berdentum-dentum, membuat adrenalin naik dan perut makin ajeb-ajeb...
Mang agak mahal seh, tapi worthed lah! Sushinya enak-enak koq…. Apalagi yang Belut. Pelayannya juga namanya susi, Wadooo, nggak koq. Jayus! Tahu nggak? Jalanan di depan PVJ macet total, nggak bergerak. Usut punya usut ternyata akan ada midnight sale, 70% diskon di Sogo mulai 21.00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Bandung). Ya, ampun! Jadi, ketika kita mau pulang, orang justru berduyun-duyun baru datang.
Mati deh, macet dimana-mana. Angkot nggak jelas lagi lewat mana… Akhirnya naik taxi ke Yehezkiel Hotel. Karena penuh dan sebelahnya Hotel Augusta juga full booked akhirnya dibawa Taxi Gemah Ripah berputar-putar mencari-cari hingga tersasar di Hotel Istana. Karena sudah ngantuk dan tidak ada pilihan lain ya mau nggak mau, suka nggak suka, diambil juga! Have a Nice Sleep Then…
Bandung Episode I: Blind Resto – Ciwalk

Sesampainya di Leuwi Panjang, menikmati sejenak sejuknya Bandung lalu mampir ke Dunkin Donuts untuk minum Milo. Segar!!! Kemudian lanjut naik DAMRI ke Ledeng. Agak terlewat sedikit, lalu pindah naik Angkot dan akhirnya tiba di Cihampelas Walk (Ciwalk) dengan selamat. Lapaaar... Perut dah mulai keroncongan neh, eh Dangdutan ding! Wakakakakak. Tapi, first thing first lah... Kebelet neh mau ke WC.
Setelah buang hajat dan mampir sebentar ke ATM, mata langsung hunting barang untuk memperkaya koleksi, kartu bridge atawa kartu remi. Tahu apa? Dapat sekaligus 7 kartu mini. Agak mahal seh, Rp. 20.000,- per item, tapi gapapa lah, diskon pula 20%. Lapaaar... Yaw dah, langsung ke tujuan sejak semula: Blind Resto.
Masuk deh ke kafe mungil dan kami berdua pesan menu paket. Harganya Rp. 50.000,- pas pas pas, kita dapat lunch, minum dan hidangan penutup. Saya pilih Sirloin Steak dan Ayangku memilih Sosis besar bakar gitu deh, lupa namanya. Kami berdua minum Orange Juice dan memilih Banana Split sebagai dessertnya. Setelah menitip tas dan barang-barang lain yang bercahaya, seperti jam tangan dan ponsel, kami menuju tangga.
Di tangga telah siap seorang Usher tunanetra. Setelah diberi penjelasan, kami naik sambil saling pegang bahu. Setelah duduk, pertama-tama datanglah peralatan makan disusul minuman segar. Tak lama, pesanan kami pun disajikan. Disebutkan kalau di atas piring tersebut terhidang daging di bagian bawah, salad di bagian kiri atas dan french fries di bagian kanan atas. Dagingnya pun telah dipotong-potong sehingga memudahkan kami memakannya.
Awalnya agak canggung makan dalam gelap, tapi lama-kelamaan ada sensasi tersendiri. Makanannya menjadi lebih nikmat, karena indra perasa sedikit meningkat ketajamannya. Belum lagi, hati yang terus-terusan bersyukur karena diberi penglihatan yang sempurna, meskipun pakai kacamata. Tak terbayang jika rezeki sebesar ini dicabut oleh Allah SWT.
Kenyang! Tapi, untuk menghindari semakin berantakan dan belepotannya muka, maka kami memutuskan makan dessert di lantai bawah saja, dibawah terangnya dunia luar, wakakakakak. The end of the first episode... Tapi, tak lupa ayangku membeli beberapa kaos unik dari Gurita. Dia sendiri membeli kaos dengan tulisan "Aku Nggak Sipit Koq".