![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRD5y6jDd3uhNC46OrYpqQhWnePrw-V5S38f8Bg8VpXCkP3RkL-kC8xof2JPlYI3-DFeUfm84KPq1H1FZxEHlHt5ovXB-d9Y5aIiXkVHLUstHwcW4bLBdQdy9C_EPn2WlH1j7bh4wZVW9/s320/untitled.bmp)
Para ilmuwan menemukan bahwa zat perangsang dalam coklat berasal dari 2 jenis zat kimia yang terkandung didalamnya, yaitu tryptophane, pembangun serotonin yang berhubungan dengan rangsangan seksual dan phenylethylamine, stimulan yang berhubungan dengan amphetamine, dilepaskan dalam otak saat jatuh cinta.
Studi terakhir dipublikasikan dalam Jurnal Sexual Medicine, studi ini mengamati perempuan yang diduga lebih sensitif terhadap efek coklat. Hasilnya tidak ada perbedaan signifikan dalam peningkatan rangsangan seksual pada orang yang secara teratur makan 1 porsi, 3 porsi atau banyak porsi per hari dengan orang yang tidak mengonsumsinya. Kesimpulannya; Coklat hanya memiliki efek perangsang secara psikologis bukan fisiologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar