![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigtQLbiSIMqt-VkPs2vabPtvEx_QgkQVMWF3nzUIObDw3tsVhRXW1S5-kAYORAj4UtIcQAyhEu3BwLIhC4RP3Pblk6vhb7aclb2I-VYfgh6JIT8vC2jwfppFR_yRTUStFretw9SeW6h3oN/s200/tahanan+1.jpg)
Laporan Nowak menyebutkan, di Uruguay narapidana tak ditempatkan di penjara sewajarnya melainkan di kotak kaleng kecil yang super panas. Sementara tahanan anak-anak dan perempuan di Lagos, Nigeria, kerap mengalami penyiksaan di penjara berupa tembakan di kaki atau membiarkan tahanan yang luka menderita tanpa pengobatan sama sekali. Masalah yang paling sering dihadapi, kata dia, adalah overkapasitas seperti di Georgia, Nepal, Srilanka, dan Togo.
Sejumlah negara merespon positif laporan yang diajukan Nowak. Uruguay, misalnya, langsung berencana menutup penjara kalengnya yang tak manusiawi. Sementara, Yordania dan Nigeria berjanji akan menutup penjara yang dilaporkan melakukan penyiksaan di sana. Sementara, untuk penjara di negara-negara Arab, meski Nowak yakin kerap terjadi penyiksaan di dalamnya, dia tak punya bukti. Sebab, kecuali Yordania, negara-negara Arab lain menolak kunjungannya ke penjara-penjara mereka. (hidayatullah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar