Sabtu, Maret 08, 2008

40 hari Pak Harto

Rabu, 5 Maret Kemarin, Saya bersama beberapa generasi muda Partai GOLKAR berkesempatan ikut dalam rombongan DPP yang melakukan ziarah ke makam Pak Harto. Pesawat berangkat jam 8 pagi dan tiba di Solo jam 9 lebih beberapa puluh menit. Rombongan yang 40%nya anak muda langsung melanjutkan perjalanan ke Astana Giri Bangun dengan menggunakan dua bis. Jalur yang ditempuh cukup sulit, terjal dan mendaki.

Setelah sampai, perjalanan dilanjutkan dengan menapaki beberapa puluh anak tangga. Lumayan, meregangkan otot-otot kaki yang lama tak dipakai. Tiba di makam utama rombongan disambut sepupu mendiang Jenderal (Purn) H.M. Soeharto, yaitu Pak Soehardjo. Rombongan langsung berdoa dan membaca Yaasin bersama. Setelah itu dilanjutkan tabur bunga ke makam Pak Harto, Ibu Tin dan makam-makam lain. Sungguh, aura Pak Harto masih terasa walaupun beliau sudah wafat. Bulu kuduk saya selalu berdiri dan merinding seakan merasakan kehadirannya.

Setelah itu saya dan kawan-kawan dijamu di lingkar dalam makam utama dengan pecel bumbu kacang, tempe dan tahu goreng ditemani segelas teh Nasgitel (Panas, Legi – Manis, Kentel). Hujan turun rintik-rintik. Kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Makan Adem Ayem untuk makan siang. Sampai di tempat jam satu siang dan disana telah tersuguh sepiring nasi hangat ditaburi bawang goreng dan dilengkapi gudek, krecek, telor dan opor ayam. Yummy!

Setelah sholat dzuhur, kami beranjak ke Kalitan, rumah keluarga besar Pak Harto. Disana ternyata sudah ada rombongan santri-santri dari PKB. Kami berdoa bersama tepat di hari ke-40 wafatnya Pak Harto, yaitu jam 15.10 WIB. Setelah itu kami melihat-lihat foto-foto, diorama dan aneka barang peninggalan Pak Harto dan Ibu Tien. Kamera tak pernah berhenti untuk memotret. Disini kita disuguhi kue yang lembut mirip klappertart dan beras kencur adem. Maknyus!

Setelah itu kami diberi waktu sedikit untuk berbelanja dan sebelum maghrib kami sudah kembali lagi ke ruang VIP bandara. Pesawat Lion Air membawa rombongan pulang ke Jakarta. Semoga amal ibadah Pak Harto (dan juga Ibu Tien) diterima di sisi-Nya. Ya, Allah... Ampuni dirinya, kasihi dia, maafkan dan ampuni dia, muliakan tempat kembalinya dan jadikan Surga sebagai kampung halamannya setelah kematian, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mesin Pencari Kata

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails