Senin, Juli 07, 2008

Bandung Episode II: Parijs Van Java

Setelah kenyang dengan sensasi gelap, tubuh kembali bergairah… CieeeHup hup and away! Kami berangkat lagi ke Parijs Van Java (PVJ). 2x naek angkot dan sedikit jalan di depan RS Hasan Sadikin akhirnya tibalah di Mal yang sepertinya terpanjang dan terdalam di Bandung yah? Wakakakakak.

Muter sana muter sini, serong ke kanan serong ke kiri… Lihat-lihat Mal dengan konsep yang unik ini. Seru! Nggak membosankan! Ngapain yah? Akhirnya memutuskan untuk nonton 2x berturut-turut di Blitz Megaplex; Hancock dan Taken. Hancock tentang superhero yang rada geblek dan Taken tentang perjuangan seorang Ayah untuk membebaskan anaknya yang diculik. Seru! Ditemani 2 Ice Lemon Tea, 1 Big Popcorn Caramel dan seorang dokter mungil di sebelahku, suasananya jadi makin romantis!

Setelah itu, kami tawaf… he4x, maksudnya berputar-putar menyusuri tiap lekuk sudut mal ini. Belanja sepatu diskon, mencari ATM dan akhirnya yang terpenting, merasakan uniknya kamar mandi di lantai dasar Mal ini. Konsepnya ruang terbuka dengan kaca besar, hanya ada sedikit pembatas antara toilet laki-laki dan perempuan. Dan, ada kolam besar di depannya yang dipenuhi ikan-ikan mas dan koi. Good Job!

Duh... koq dah lapar lagi yah! Lapaaar... Ok, ok, gimana kalo mencoba restoran baru dari Malaysia? Sushi Groove! Why Not? Yaw dah, langsung masuk deh, pesan 3 jenis sushi, salah satunya Golden Gate. Kabarnya seh number one hits getoo deh! Minumnya Ocha plus musik yang berdentum-dentum, membuat adrenalin naik dan perut makin ajeb-ajeb...

Mang agak mahal seh, tapi worthed lah! Sushinya enak-enak koq…. Apalagi yang Belut. Pelayannya juga namanya susi, Wadooo, nggak koq. Jayus! Tahu nggak? Jalanan di depan PVJ macet total, nggak bergerak. Usut punya usut ternyata akan ada midnight sale, 70% diskon di Sogo mulai 21.00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Bandung). Ya, ampun! Jadi, ketika kita mau pulang, orang justru berduyun-duyun baru datang.

Mati deh, macet dimana-mana. Angkot nggak jelas lagi lewat mana… Akhirnya naik taxi ke Yehezkiel Hotel. Karena penuh dan sebelahnya Hotel Augusta juga full booked akhirnya dibawa Taxi Gemah Ripah berputar-putar mencari-cari hingga tersasar di Hotel Istana. Karena sudah ngantuk dan tidak ada pilihan lain ya mau nggak mau, suka nggak suka, diambil juga! Have a Nice Sleep Then

1 komentar:

  1. During the World War II, Art Deco jewellery was ugg sale a very popular style among women. The females started ugg boots wearing short dresses and cut their hair short. And uggs such boyish style was accessorized with Art Deco jewellery. They used cheap ugg boots long dangling earrings and necklaces, multiple bracelets and bold ugg boots uk rings.Art Deco jewellery has harshly geometric and symmetrical theme instead disocunt ugg boots of free flowing curves and naturalistic motifs. Art Deco Jewelry buy ugg boots today displays designs that consist of arcs, circles, rectangles, squares, and ugg outlet triangles. Bracelets, earrings, necklaces and rings are added with long ugg boots outlet lines and curves.One example of Art Deco jewelry is the Art Deco ring. Art Deco rings have ugg mall sophisticated sparkle and bold styles. These rings are not intended for a subtle look, they are meant to be noticed. Hence, these are perfect for people with bold styles.

    BalasHapus

Mesin Pencari Kata

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails